Sunda

Ahmad Fuadi, nyaritakeun Alif Fikri, budak anu kakara lulus ti Madrasah Tsanawisah (SMP) di wewengkon Tasik Maninjau, Padang. Impian lebet ka SMA teras neraskeun kuliah di ITB sareng rerencangan sareng sainganana, Randai. Tapi, hanjakal sarebu kaduhung, impian asup ka SMA di Padang kudu dikubur sabab Amak, ngaran ibu-ibu ku urang Padang, hayang anakna asup sakola agama, jadi Alif ahirna milih hijrah ka Jawa. asup ka Pondok Madani. Pondok Madani (PM) nyaéta pasantren husus pikeun lalaki, nya ti Pondok Madani Alif akhirna kenal Baso, Raja, Atang, Said jeung Dulmajid nepi ka ahirna jadi babaturan deukeut jeung mawa ngaran Sahibul Menara, sabab mindeng nyorang waktu. di kaki menara Pondok Madani. Carita ngeunaan kumaha Alif sareng babaturanana berjuang pikeun adaptasi sareng ngamimitian hirup sareng diajar di Pondok Madani. Nanging, Ahmad Fuadi tiasa ngajantenkeun buku ieu janten motivasi pikeun ngahontal impian anjeun kalayan mantra tina hadits "Man Jadda Wajada" anu hartosna saha waé anu serius bakal suksés.

Indonesia

Ahmad Fuadi, cerita Alif Fikri, bocah lelaki yang baru saja lulus Madrasah Tsanawisah (Sekolah Menengah Pertama) di kawasan Tasik Maninjau, Padang. Cita-citanya adalah masuk SMA dan melanjutkan kuliah di ITB bersama teman sekaligus rivalnya, Randai. Namun sayangnya dengan sejuta penyesalan, cita-cita untuk bersekolah di SMA di Padang harus terkubur karena Amak, sebutan ibu-ibu di masyarakat Padang, ingin anaknya bersekolah di sekolah agama, sehingga Alif akhirnya memilih merantau. ke Jawa. memasuki Pondok Madani. Pondok Madani (PM) merupakan sebuah pesantren khusus laki-laki, dari Pondok Madani Alif akhirnya mengenal Baso, Raja, Atang, Said dan Dulmajid hingga akhirnya menjadi sahabat karib dan menyandang nama Sahibul Menara, karena sering menghabiskan waktu bersama. di kaki menara Pondok Madani. Ceritanya tentang perjuangan Alif dan teman-temannya untuk beradaptasi dan mulai tinggal dan belajar di Pondok Madani. Namun Ahmad Fuadi dapat menjadikan buku ini sebagai motivasi untuk meraih impiannya dengan mantra hadits “Man Jadda Wajada” yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Kamussunda.com | Bagaimana cara menggunakan penerjemah teks bahasa Sunda-Indonesia?

Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)